Kamis, 01 Oktober 2015

"aku turun sini aja ya? "

kejadian ini sudah terjadi 1 atau 2 tahun yang lalu. Saya punya teman kuliah, sebut saja dia T*i*a*r*a (sengaja disensor biar ngga pada tau namanya) , dia cantik, lucu, menggemaskan, baik, tapi hina. Saya sering main ke kosannya si tiara, mengerjakan tugas atau hanya mau main main, walaupun sebenarnya jarak antara kosku dan kosannya dia lumayan jauh, kalo jalan kaki. 
Suatu sore saya mau pulang ke kos setelah seharian nongkrong dikosannya(tiara), dengan berlagak super hero dia menawarkan untuk mengantarku dengan motor, bukan motornya dia tetapi motor temanku yang lain yang sedang dititipkan di kosannya. aku pun mengiyakan, jangan tolak rejeki, jangan sungkan nanti menyesal, begitu kata orang. Si tiara ini belom begitu mahir mengendarai motor, bukan bermaksud menghina karena yang sedang bercerita bahkan tidak bisa mengendarai motor sekelas matic, kalo mobil malah bisa, mobil bombom car. 
sssiiingkatnya, saya udah dimotor sama dia, duduk manis di belakang terhalang badannya yang raksasa, jalan pintas dari kosannya menuju kosanku melewati gang sempit, banyak belokan dan naik turun, beberapa kali motor hampir kehilangan keseimbangan, saya dibelakang, jujur saja agak ngeri. kemudian saat berhenti di perempatan , hendak menyeberang ke gang kos saya , saya bilang ke tiara untuk menurunkanku di sini saja karena gang kosan saya memiliki tanjakan tinggi dan berbelok tajam. Sudah cukup ketegangan melewati gang kecil tadi.
"Tir, aku turun sini aja ya? aku takut kalo dibonceng kamu sampai bawah"
"....." tiara diam dan seperti masih konsentrasi untuk menyebrang
oh mungkin dia tidak mendengar, pikirku. Kemudian saya turun dari motor, maksudnya ingin bicara didepannya kalau saya  cukup diantar sampe sini saja.
Belum ada satu detik saya turun dari motor, tiba tiba tiara memacu motornya, lurus menyeberang jalan, menuruni  tanjakan , menuju kosan saya, detik pertama saya kaget, detik kedua saya malu  jika ada yang memperhatikan keanehan kami barusan, detik ketiga saya merasa geli , menggelikan, konyol. Setelah itu saya berjuang untuk secepatnya menyusul tiara ke kosan saya dengan masih terkikik kikik dan sempoyongan karena lemas kebanyakan tertawa, susah jalan.
Beberapa meter ddi depan saya tiara sudah berhenti di depan kosan sudah terkikik kikik geli juga.
"apaan si tep, aku ngajak ngobrol kamu, kamu diem aja, pas turun orangnya ngga ada, maunya apa?"
kira kira begitu yang dia ucapkan waktu itu. beberapa menit di depan kosan ku kita habiskan untuk saling menyalahkan perbuatan siapa yang paling memalukan. aku yang tiba tiba turun di tengah jalan atau dia yang sama sekali tidak sadar kalau saya sudah tidak ada di belakangnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar